Ketua BAZNAS Jawa Timur, Prof. Ali Maschan Musa dari KEMENAG RI
Ulama Harus Memberikan Teladan Berzakat
13/11/2024 | Red/HumasKetua BAZNAS Jawa Timur, Prof. Ali Maschan Musa mengajak para tokoh Ulama memberikan teladan kepada masyarakat tentang membayar zakat, Infaq dan sedekah kepada lembaga zakat yang ada.
Menurutnya mimbar Ulama dan kyai lebih mudah untuk menyampaikan dan sekaligus memberikan contoh berzakat
"Ulama harus memberi contoh lebih dulu, jangan Haji umroh tiap tahun tapi banyak Dhuafa diabaikan jangan " Demikian ucapn Ketua BAZNAS propinsi Jawa Timur Prof Ali Maschan Moesa dalam Forum yang di gelar oleh Kemenag RI di Surabaya, (Rabu, 06/10/24).
Lebih lanjut, Mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini menambahkan, Para Tokoh Agama, Ulama jangan hanya menjadi Orang "Sholeh" untuk dirinya sendiri tetapi melupakan Orang-orang disekelilingnya, Orang (Ulama) Model begini justru diancam oleh Rosulullah " Itukan diancam Rosulullah, ada Sahabat yang lapor ada Muslim rajin beribadah siang malam tapi abai dengan tetangga, " Tegasnya Sambil mengutip sebuah hadist terkait.
Karenanya menurut guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sebagai Muslim harus mampu menebarkan manfaat bagi Orang lain, sebagai bentuk Kesholehan Sosial terhadap lingkungan" Ya para Kyai Jangan cuma pinter Perintah tapi dirinya tidak memberi contoh membayar Zakat dan Sodaqoh lewat lembaga yang resmi" imbuhnya.
Ia menguraikan dalam Alquran Setiap ada satu ayat tentang perintah beribadah kepada Alloh maka disambut dengan ratusan ayat lain perintah untuk berbuat "Sholeh" Kepada Manusia, " Itukan maksudnya Kesholehan jangan hanya kepada Alloh tapi imbangi dengan kebaikan kepada manusia (Kesholehan Sosial)"lanjutnya didepan Pimpinan BAZNAS kabupaten/Kota seJawa Timur.
Terakhir, Mantan Anggota DPR RI ini mengulas sejumlah Prestasi BAZNAS Jawa Timur dalam menekan angka Kemiskinan melalui sejumlah Program, dan meraih Indeks kebahagiaan tertinggi Nasional oleh lembaga Bapenas" " Alhamdulillah kita di Apresiasi oleh BAPENAS dan BAZNAS RI atas kinerja memberantas kemiskinan melalui program Bedah Rumah dan Ekonomi Produktif " pungkasnya.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur Direktur pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI menambahkan, angkas kemiskinan Indonesia mencapai 25.90jt Orang dengan penghasilan Rp. 35.000/Kapita- Rp. 550.458/kapita" Itu data menuru BPS per Maret 2024 " tegasnya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan Karenanya Zakat Infaq sedekah memiliki peluang besar untuk menekan angka kemiskinan, maka peran Amil sangat penting untuk terus ditingkatkan Profesionalismenya dan Upgrade skillnya, " Salah satu Indikatornya harus siap dilakuka Audit Syariah dan Audit Keuangan" pungkasnya. (M.Roissudin)