#baznasnganjukapik #baznasnganjuk #rumahlayakhuni #zakatinfaksedekah #nganjuk #baznas
Survei Calon Penerima Rumah Layak Huni BAZNAS Kabupaten Nganjuk
21/11/2025 | Humas BAZNAS Kab. NganjukJumat, 21 November 2025, bertempat di Dusun Sugihan, RT/RW 002/001, Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, dilaksanakan kegiatan survei langsung terhadap calon penerima Bantuan Rumah Layak Huni tahun 2025. Kegiatan ini digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nganjuk sebagai bagian dari upaya nyata dalam mewujudkan keadilan sosial dan peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis zakat, infaq, dan sedekah.
Survei yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini secara langsung dihadiri oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Nganjuk, Dr. H. Zainal Arifin, M.Pd.I, didampingi oleh Kepala Pelaksana BAZNAS Kabupaten Nganjuk, Ahmad Dain Arif, S.Pd.I, serta tim teknis dan petugas lapangan. Kehadiran pimpinan BAZNAS ini menunjukkan komitmen serius pihaknya dalam memastikan bahwa bantuan rumah layak huni benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan, dengan kriteria yang transparan, akuntabel, dan berbasis data nyata di lapangan.
Tim survei mengunjungi rumah calon penerima yang telah diverifikasi sebelumnya. Ketua BAZNAS dan Kepala Pelaksana tidak hanya melakukan observasi kondisi fisik rumah, tetapi juga berdialog langsung dengan kepala keluarga, menanyakan kondisi kesehatan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, dan hambatan yang dihadapi sehari-hari.
Dr. H. Zainal Arifin, M.Pd.I, dalam sambutannya, menegaskan bahwa BAZNAS Kabupaten Nganjuk tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga membangun kepercayaan dan keadilan sosial. “Kami datang langsung ke lapangan bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk merasakan. Kondisi rumah yang tidak layak adalah cerminan dari ketidakadilan yang harus kita benahi bersama. Bantuan ini adalah amanah umat, dan kami bertanggung jawab untuk menyalurkannya dengan tepat sasaran,” ujar beliau.
Dengan kehadiran pimpinan tertinggi BAZNAS Kabupaten Nganjuk di lapangan, kegiatan ini tidak hanya menjadi proses administratif, tetapi juga menjadi simbol kehadiran negara dan umat dalam membangun kemanusiaan.