Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Nganjuk kembali memperkuat sinergi dengan pemerintah desa dan kelurahan melalui kegiatan sosialisasi tugas, pokok, dan fungsi (Tupoksi) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa/Kelurahan. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Kecamatan Ngronggot pada Kamis, 16 Oktober 2025, dan diikuti oleh para pengurus UPZ se-Kecamatan Ngronggot.

Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Baznas Kabupaten Nganjuk, Dr. H. Zainal Arifin, M.Pd.I., Wakil Ketua II Baznas Nganjuk, Dra. Hj. Suraya Khusnaniyati, M.Hi., serta Camat Ngronggot, Mohamad Makrup, S.Sos. Hadir pula para kepala desa, lurah, serta perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh agama dari wilayah Kecamatan Ngronggot.

Dalam sambutannya, Dr. H. Zainal Arifin menekankan pentingnya peran UPZ sebagai ujung tombak pengelolaan zakat di tingkat desa dan kelurahan. “UPZ bukan hanya sebagai pengumpul zakat, tetapi juga sebagai agen edukasi dan pemberdayaan umat. Melalui UPZ, zakat bisa tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi mustahik,” ujarnya.

Sementara itu, Dra. Suraya Khusnaniyati menambahkan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memperjelas peran dan tanggung jawab UPZ sesuai dengan regulasi nasional dan daerah. “Kami ingin memastikan bahwa setiap UPZ memahami alur pengelolaan zakat yang amanah, transparan, dan akuntabel,” tegasnya.

Camat Ngronggot, Mohamad Makrup, menyambut baik inisiatif Baznas Nganjuk. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan peran UPZ di wilayahnya. “Kami siap mendukung penuh program Baznas, karena zakat memiliki potensi besar dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ekonomi umat di tingkat desa,” ungkapnya.

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan simulasi teknis pengelolaan zakat oleh tim Baznas Kabupaten Nganjuk. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, menunjukkan komitmen mereka untuk menjalankan amanah pengelolaan zakat secara profesional dan berkelanjutan.

Dengan kegiatan ini, Baznas Kabupaten Nganjuk berharap dapat memperluas jangkauan zakat hingga ke pelosok desa, sekaligus memperkuat sistem pengelolaan zakat yang berbasis komunitas dan berorientasi pada pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.