Muzaki Teladan dari BAZNAS Nganjuk
Pak Pardi dan Pak Hari Suprapto Muzaki Teladan dari BAZNAS Nganjuk
11/12/2024 | Red/HumasNganjuk – Dua sosok inspiratif, Pak Pardi (78) dan Pak Hari Suprapto (65), baru-baru ini menerima penghargaan sebagai Muzaki Teladan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nganjuk. Penghargaan ini diberikan pada acara Rapat Kerja BAZNAS Kabupaten Nganjuk yang digelar pada 10 Desember 2024 di Gedung Wanita Nganjuk. Pak Pardi dan Pak Hari dianggap sebagai contoh nyata dalam melaksanakan kewajiban zakat meskipun telah memasuki usia pensiun.
Pak Pardi, yang merupakan seorang pensiunan guru SD, telah membuktikan dedikasinya dalam membayar zakat setiap bulan sejak ia pensiun pada tahun 2004. Meskipun tidak lagi menerima gaji tetap, beliau tetap setia untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk zakat. "Sejak pensiun, saya merasa lebih banyak waktu untuk berbagi dan membantu sesama. Zakat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan, dan saya merasa tenang jika bisa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan," ujar Pak Pardi, yang kini berusia 78 tahun.
Sementara itu, Pak Hari Suprapto, seorang pensiunan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, juga menunjukkan komitmen yang sama dalam menunaikan kewajiban zakat. Meskipun telah pensiun pada usia 65 tahun, Pak Hari terus membayar zakat setiap bulan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. "Saya selalu merasa bahwa zakat adalah bagian dari kehidupan. Membayar zakat bukan hanya kewajiban, tapi juga cara untuk membersihkan harta dan memberikan manfaat kepada orang lain," ungkap Pak Hari dengan penuh keyakinan.
Keduanya mendapatkan penghargaan sebagai Muzaki Teladan karena konsistensinya dalam membayar zakat meskipun telah pensiun. Hal ini menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, khususnya bagi para pensiunan yang mungkin merasa tidak lagi memiliki penghasilan tetap. "Mereka berdua adalah teladan bagi kita semua, bahwa zakat bukan hanya kewajiban yang harus dilaksanakan saat masih bekerja, tetapi juga sepanjang hidup," ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Nganjuk, Dr. Zainal Arifin, dalam sambutannya.
Dr. Zainal Arifin juga mengapresiasi kedua tokoh tersebut sebagai sosok yang sangat menginspirasi bagi masyarakat. "Beliau sangat menginspirasi, mari kita juga berkomitmen untuk terus membayar zakat kepada lembaga yang sah, seperti BAZNAS. Zakat yang kita bayarkan akan membawa manfaat yang besar bagi umat," ujarnya.
Pak Pardi dan Pak Hari berjanji untuk terus menunaikan kewajiban zakat setiap bulan hingga akhir hayat mereka. "Kami akan terus membayar zakat meski sudah pensiun, karena zakat adalah cara kami untuk berbagi dan membantu sesama yang membutuhkan," ujar keduanya dengan tegas. Komitmen mereka menunjukkan bahwa usia atau status pekerjaan bukanlah halangan untuk menunaikan kewajiban zakat.
Penghargaan yang diberikan oleh BAZNAS Nganjuk diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Nganjuk, khususnya para pensiunan, untuk tetap menunaikan zakat secara rutin. "Semoga penghargaan ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terus menjalankan kewajiban zakat, baik selama bekerja maupun setelah pensiun," kata Dr. Zainal.
Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan akan semakin banyak muzaki teladan di Nganjuk yang dapat menularkan semangat kedermawanan dan kepedulian sosial kepada masyarakat luas. Pak Pardi dan Pak Hari menjadi contoh bahwa menunaikan zakat adalah kewajiban yang tidak mengenal usia dan waktu, dan semoga mereka terus menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitar mereka.
